Dengan pertimbangan dari hasil analisa usahatani Melon dapat memberikan pendapatan yang lebih menguntungkan. Di Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro dengan bimbingan Arifin, SP sebagai seorang THL-TBPP diwilayah tersebut telah melakukan uji coba budidaya Melon yang dirintisnya sejak 3 tahun yang lalu:
A.Persiapan Benih
Benih yang digunakan yaitu benih hibrida varietas action. Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan yaitu diawali pemeraman dengan kertas basah (dengan cara digulung) selama 24 jam, siapkan media dalam polybag 6 x 8 cm dengan komposisi arang sekam + organik + pasir puk. Kemudian disiram hingga lembab, benih yang sudah diperam satu persatu dimasukkan dalam polybag. Setelah itu disiram tiap hari (jangan sampai kering), kurang lebih 7 hari kemudian bibit sudah siap tanam.
B.Pengelolaan tanah
Untuk itu pengelolaan tanah pada tanaman melon kami lakukan dengan cara
Pembuatan guludan dilakukan, menggunakan cangkul dengan ukuran lebar ± 120 cm, tinggi ± 30 cm. Jarak antar guludan ± 120 cm. sedangkan panjang dan arah guludan kami sesuaikan dengan kondisi lahan.
Pembuatan guludan ini bertujuan memudahkan penanam, pemeliharan dan panen, agar pangkal tanaman terhindar dari air, bila terjadi air yang berlebihan, memperbaiki sirkulasi udara dalam tanah dan saluran drainase pasa lahan, menggemburkan media untuk pertumbuhan akar tanaman dan menguraikan gar-gar racun pada tanah.
Selanjutnya pemasangan plastik dilakukan setelah pembuatan guludan. Mulsa yang digunakan yaitu mulsa plastik hitam perak (MPHP) dengan ukuran lebar ± 120 cm,mulsa dipasang pada guludan dengan posisi perak menghadap sinar matahari.
pemasangan plastik mulsa hitam perak (MPHP) bertujuan untuk mencegah timbulnya gulma, hama dan penyakit, menjaga kelembapan tanah, menekan biaya penyiangan.
Selanjutnya sebelum lubang tanah dibuat, plastik mulsa dilubangi terlebih dahulu dengan menggunakan alat plong, dengan jarak lebar ± 70 cm, panjang ± 60 cm, (10 cm dari lubang tanah dibuat lubang pupuk) setelah lubang tanam dibuat kemudian ditugal dengan kedalaman 15 cm.
Selanjutnya pemasangan ajir dilakukan sedini mungkin supaya tidak mengganggu proses pertumbuhan akar tanaman, ajir yang kami gunakan berukuran panjang ± 150 cm, dan ajir dipasang tegak lurus pada samping lubang tanem.
Pemasangan ajir bertujuan sebagai tempat tegaknya batang tanaman, memudahkan pemeliharaan dan panen, sebagai penyangga tanaman agar tidak mudah roboh.
Selanjutnya untuk gawar yang kami gunakan yaitu jenis gawar plastik, gawar kami panjang 4 – 5 sap pada ajir dengan cara dililitkan pada ajir 1 dengan ajir yang lain. Untuk menyangga buah perlu ditambahkan gawar dari bilah bambu (selogor).
Berikut yaitu sebelum bibit ditanam terlebih dahulu bibit di siram dengan fungisida atau Bakterisida untuk mencegah serangan jamur atau bakteri pada saat dilahan, penanaman dilakukan sore hari dengan cara ditugal ± 5 – 10 cm kemudian bibit dumasukkan pada lubang tanam, pada pangkal tanaman dibenam dengan tanah gembur yang ada disekitar tanaman kemudian disiram.
Selanjutnya perlu penulaman dilakukan sendiri mungkin (3 – 7 HST), penyulam dilakukan dengan cara yang sama dengan penanaman.
Sedangkan penyiangan dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi persaingan penyerapan unsur hara antara tanaman pokok dengan tanaman pengganggu (gulma), Mencegah timbulnya H/P,Sanitasi lingkungan.
Kegiatan pemupukan yaitu pertama dengan Pupuk organik yang diberikan pada saat pengolaan tanah dengan cara disebar merata bersama pembuatan guludan, kedua p pupuk an organik yaitu pertama ZA + SP (1:2) diberikan sebagai pupuk dasar (-7 HST) dengan dosis ± 10 – 15 gr/lubang tanam, kedua ZA + SP + ZK (1:2:2) diberikan sebagai pupuk susulan (21 HST, 45 HST) dengan dosis ± 10 gr / tanaman, pupuk dimasukkan pada lubang yang sudah dibuat bersamaan lubang tanem (lubang pupuk berjarak ± 10 cm dari lubang tanem), ketiga NPK diberikan sebagai pupuk kocor atau siraman pada fase vegetativ dan generatif dengan dosis 5-7 gr/liter air (dalam waktu 3 hari sekali), ke empat PPC/ZPT diberikan dengan cara disemprotkan bagian ujung tanaman (daun muda) dengan dosis sesuai petunjuk label, bisa juga diberikan bersamaan penggunaan pestisida.
Adapun untuk pengairan dilakukan pada saat kondisi tanah kekurangan air. Bisa dilakukan bersamaan pupuk kocor atau dengan cara menggenangi seluruh saluran drainase dengan waktu tertentu.
Pengairan dilakukan dengan tujuan menjaga kesuburan tanah, membantu menyerap unsur hara dalam tanah, menguraikan bahan organik dalam tanah.
Untuk pewiwilan dilakukan pada fase vegetatif yaitu dengan cara memangkas cabang atau ranting yang kurangproduktif, pewiwilan dilakukan dengan tujuan menjaga kelembapan udara disekitar tanaman, membuang cabang atau ranting yang kurang produktif, meningkatkan hasil produksi, mempercepat tumbuhan tanaman, mencegah timbulnya hama dan penyakit.
Selanjutnya penalian kami lakukan pada fase vegetatif, terutama setelah pembentukan cabang/tunas barupenalian dilakukan dengan cara melilitkan tali pada ruasbatang hingga membentuk angka.
Penalian dilakukan dengan tujuan memperkuat batang tanaman supaya tidak mudah roboh/tumbang akibat tekanan angin yang kencang, menyatukan tanaman dengan ajir, memudahkan pemelliharaan dan panen.
Hama penyakit pada tanaman melon antara lain pertama hama Thrips (thrips sp) , penggorok daun (liriomiza huidadrensis), Ulat grayak (Spodopteralitura), lalat buah (Drosophilla melanogaster), sedangkan penyakit.yang muncul pada tanaman melon yaitu penyakit ujung kriting (virus mozaik keriting), busuk buah (Erwiniaamylovbora), bercak daun (Cercosporacapsici), layu fusarium (Panana disease).
No comments:
Post a Comment